Senin, 14 Mei 2012

Abstractions

Abstraksi merupakan cara paling dasar dalam menangani kompleksitas. Abstraksi adalah kemampuan manusia untuk mengenali keserupaan antara object-object, situasi-situasi atau proses-proses yang berbeda di dunia nyata dan keputusan untuk berkonsentrasi pada keserupaan-keserupaan itu dan mengabaikan yang disebut sebagai perbedadan-perbedaan kecil yang ada.

Abstraksi adalah : Prinsip untuk mengabaikan aspek-aspek dari subyek yang tidak relevan untuk maksud tertentu untuk berkonsentrasi lebih penuh padanya.
Penerapan abstraksi berarti bahkan bila analis mengetahui banyak hal, dia memilih hal-hal tertentu yang relevan.
Manusia dapat membuat abstraksi dengan cara-cara berbeda bergantung kebutuhan penyelesaian yang dikehendaki. Manusia dalam penanganan persoalan penentuan kecepatan dan waktu benda yang jatuh dari langit (atas) saat mencapai tanah, maka entah benda itu pensil, batu, mobil, pesawat terbang yang terkena rudal, bulu ayam dan sebagainya diasumsikan di ruang tidak menghambat dan benda-benda itu sebagai titik massa. Dan ajaib, kita dapat menentukan saat dan letak benda tersebut jatuh serta dengan kecepatan berapa benda tersebut menabrak bumi.
Kita tidak berhubungan dengan pensil, batu, mobil, pesawat terbang, bulu ayam melainkan semuanya diabstraksikan menjadi titik massa. Abstraksilah yang membuata kemajuan pesat manusia meninggalkan makhluk-makhluk hidup lain.
Seringkali masalah yang berbeda membutuhkan sejumlah informasi yang berbeda pula pada areal yang sama. Sebagai contoh kasus sebuah TV. Ketika kita membuat program komputer untuk mengatur volume suara, perubahan channel dan pengaturan kontras, kita mungkin harus membuang atribut nomor seri karena tidak terlalu berguna. Akan tetapi ketika kita akan menelusuri transaksi penjualan TV, maka kita butuh nomor seri dari setiap TV yang kita jual.

Absraksi berorientasi Object
Abstraksi merupakan pemeriksaan yang selektif terhadap aspek-aspek tertentu pada suatu persoalan. Abstraksi berarti memfokuskan pada aspek-aspek esensi, inheren dan mengabaikan properti-properti yang merupakan akibatnya. Pada pendekatan orientasi object, abstraksi yang digunakan berfokus pada apa object itu. Ini dilakukan sebelum memutuskan bagaimana cara object itu diimplementasikan. Penggunaan abstraksi melindungi kebebasan untuk membuat keputusan-keputusan pokok penyelesaian persoalan dengan sejauh mungkin menghindari rincian-rincian yang terlalu dini.
Tujuan abstraksi adalah melakukan isolasi aspek-aspek penting untuk suatu maksud dan menindas aspek-aspek yang tidak penting. Abstraksi harus selalu mempunyai maksud, karena maksud yang menentukan apa yang penting. Model yang bagus adalah yang dapat menangkap aspek-aspek paling penting persoalan dan menghilangkan aspek-aspek lain yang tidak penting.
Abstraksi prosedural/fungsional/algoritmik adalah salah satu bentuk abstraksi yang digunakan pada analisis yang dicirikan dengan "function/subfunction". Prinsip ini menyatakan bahwa operasi yang mempunyai dampak tertentu di sistem dengan dinyatakan sebagai satu operasi tunggal meskipun kenyataanyan dapat sebarisan langkah di dalamnya.
Misalnya:
Kita menyatakan operasi/fungsi "pembelian barang" meski sebenarnya kita operasi itu sendiri dari pemeriksaan jumlah barang di persediaan, melakukan pendaftaran barang yang dipesan, pengiriman ke produsen dan sebagainya.
Pada level tertentu, kita mengabaikan rincian-rincian sehingga dalam konteks level itu persoalan menjadi jelas. Setelah itu, kita mendekomposisi operasi menjadi abstraksi-abstraksi lebih rinci, menjadi lebih rinci lagi dan seterusnya sampai diperoleh abstraksi atomik yang dapat diterapkan sebagai solusi.
Dekomposisi adalah berdasarkan object. Dikaitkan dengan pendekatan orientasi object maka abstraksi dapat dinyatakan sebagai berikut :
Abstraksi menunjukkan karakteristik-karakteristik esensi jenis object yang membedakannya dari jenis-jenis object yang lain dan memberikan batasan konseptual yang didefinisikan dengan tegas, relatif terhadap perspektif pengamat.
Pernyataan berfokus terhadap object. Terdapat beragam jenis abstraksi object tapi yang paling penting adalah abstraksi entitas (entity abstaction) yaitu object yang merepresentasikan model berguna entitgas domain persoalan atau domain solusi. Dengan abstraksi, beragam fitur berbeda banyak object secara selektif diabaikan sehingga memungkinkan kita konsentrasi pada fitur-fitur bersama (shared).

Prinsip Pengapsulan
Abstraksi tidak memperdulikan implementasi. Implementasi apapun tidak menjadi persoalan asalkan memenuhi kontrak di abstraksi. Abstraksi harus mendahului keputusan implementasi. Begitu implementasi dipilih maka implementasi itu seharusnya merupakan rahasia dan tersembunyi dari pemakai. Abstraksi membantu orang berfikir mengenai apa yang dilakukan, sementara pengapsulan memungkinkan program berubah dengan usaha terbatas, tidak menyebabkan propagasi perubahan.

Minggu, 13 Mei 2012

Konsep Interface Dalam Pemrograman Java

Interface adalah jenis khusus dari blok yang hanya berisi method signature (atau constant).  Interface mendefinisikan sebuah(signature) dari sebuah kumpulan method tanpa tubuh. Interface mendefinisikan sebuah cara standar dan umum dalam menetapkan sifat-sifat dari class-class. Mereka menyediakan class-class, tanpa memperhatikan lokasinya dalam hirarki class, untuk mengimplementasikan sifat-sifat yang umum. Dengan catatan bahwa interface-interface juga menunjukkan polimorfisme, dikarenakan program dapat memanggil method interface dan versi yang tepat dari method yang akan dieksekusi tergantung dari tipe object yang melewati pemanggil method interface.
Untuk memahami lebih mudah, interface sekumpula dari method-method yang dibuat tapi belum ada operasi di dalam tubuh method tersebut, interface ini bisa diturunkan atau diwariskan kepada class yang ingin memakai method yang ada dalam masing-masing interface tersebut dengan keyword extends [interface yang didefinisikan]. Dan juga sebuah class mengimplementasi 1 interface yang sudah dibuat dengan keyword implements.

Ciri-ciri dari interface adalah sebagai berikut..
  • Method interface tidak punya tubuh, sebuah interface hanya dapat mendefinisikan konstanta dan interface tidak langsung mewariskan hubungan dengan class istimewa lainnya, mereka didefinisikan secara independent.
  • Tidak bisa membuat instance atau objek baru dari sebuah interface.
  • Ciri umum lain adalah baik interface maupun class dapat mendefinisikan method. Bagaimanapun, sebuah interface tidak punya sebuah kode implementasi sedangkan class memiliki salah satunya.
1public interface [InterfaceName]
2{
3//beberapa method tanpa isi
4}

Seperti penggunaan interface pada salah satu class interface berikut.
01public interface RemoteAllInOne {
02 
03 public void pindahChannel(int channel);
04 
05 public void perbesarVolume(int kpsts);
06 
07 public void perkecilVolume(int kpsts);
08 
09 public void perkecilZoom(int kpsts);
10 
11 public void perbesarZoom(int kpsts);
12}

Setelah itu kita menggunakan class yang akan mengimplementasi setiap method yang ada pada class interface RemoteAllInOne.
01public class BenQ implements RemoteAllInOne {
02 
03 String[] menuTV = {"ANTV", "INDOSIAR", "TRANS-TV", "TPI", "RCTI", "SCTV", "GLOBAL-TV"};
04 
05 public void pindahChannel(int channel) {
06 System.out.println("LCD BENQ Pindah Channel ke - " + this.menuTV[channel]);
07 }
08 
09 public void perbesarVolume(int kpsts) {
10 System.out.println("LCD BENQ Perbesar Vol : " +kpsts);
11 }
12 
13 public void perkecilVolume(int kpsts) {
14 System.out.println("LCD BENQ Pekecil Vol : " + kpstss);
15 }
16 
17 public void perkecilZoom(int kpsts) {
18 System.out.println("LCD BENQ Pekecil Zoom : " + kpsts);
19 }
20 
21 public void perbesarZoom(int kpsts) {
22 System.out.println("LCD BENQ Pebesar Zoom : " + kpsts);
23 }
24}

Setelah itu kita membuat class yang berfungsi sebagai perantara pemanggil method sebelum kita masuk ke class main, atau pembuatan instance baru sebuah objek supaya dapat digunakan setiap interface yang dibuat tadi.
01public class MyRemoteAllInOne {
02 public void sendRequest(int aksi, RemoteAllInOne rmt, int tombol){
03 switch(aksi){
04 case 1:
05 rmt.pindahChannel(tombol);
06 break;
07 case 2 :
08 rmt.perkecilVolume(tombol);
09 break;
10 case 3 :
11 rmt.perbesarVolume(tombol);
12 break;
13 case 4 :
14 rmt.perkecilZoom(tombol);
15 break;
16 case 5 :
17 rmt.perbesarZoom(tombol);
18 break;
19 }
20 }
21}

Dan berikut adalah class main yang dipakai waktu pengeksekusian program.
01public class Tester {
02 
03 /**
04 * @param args the command line arguments
05 */
06 public static void main(String[] args) {
07 Ephson ep = new Ephson();
08 BenQ bq = new BenQ();
09 Mitshubishi mt = new Mitshubishi();
10 MyRemoteAllInOne my = new MyRemoteAllInOne();
11 my.sendRequest(1, mt, 4);
12 my.sendRequest(1, ep, 5);
13 my.sendRequest(1, bq, 6);
14 my.sendRequest(2, mt, 4);
15 }
16}


Konsep Dasar Polymorphism dalam Java

Polymorphism adalah salah satu dari tiga kemampuan yang mendasar yang dimiliki oleh OOP, setelah data abstraction dan inheritance.
Polymorphism menyediakan cara yang berbeda pada pemisahan interface dari implementasinya, untuk memasangkan ulang apa dari bagaimana. Polymorphism memberikan organisasi kode yang lebih baik dan kode menjadi lebih mudah dibaca, juga memberikan suatu kemampuan pada program untuk berkembang secara terus menerus baik pada tahap pengembangan awal ataupun pada saat ingin menambahkan kemampuan-kemampuan yang baru.
Encapsulation membuat tipe data yang baru dengan mengkombinasikan karakteristik-karakteristik dan perilaku-perilaku. Dengan menggunakan kata kunci private kita dapat menyembunyikan interface dari implementasi. Cara yang seperti ini dapat memudahkan para programmer yang mempunyai background prosedural. Tetapi polymorphism menangani decoupling dalam bentuk types. Kita mengetahui kalau inheritance memperbolehkan perlakuan yang sama pada object turunan maupun object asal. Kemampuan ini sangat penting karena memperbolehkan beberapa tipe yang ada (turunan dari tipe asal yang sama) mendapat perlakuan seperti kalau mereka itu satu tipe, dan hanya dibutuhkan satu kode saja untuk mengakses keseluruhan tipe yang ada. Metode polymorphism ini memperbolehkan untuk memanggil satu tipe untuk mengekspresikan perbedaannya dari tipe yang lainnya, yang sejenis, selama mereka diturunkan dari tipe asal yang sama. Perbedaan ini diekspresikan melalui perbedaan-perbedaan dalam perilaku dari metoda-metoda yang dapat kita panggil dari class asal.
Dalam pembahasan ini kita akan menjelaskan tentang polymorphism (juga disebut sebagai dynamic binding atau late binding atau run-time binding) mulai dari yang paling dasar, dengan contoh yang membeberkan tentang pengaruh polymophism dalam program yang akan dibuat.
Sebelumnya kita mengetahui kalau sebuah object dapat digunakan sebagai tipenya sendiri atau sebagai object dari tipe asalnya. Mengambil handle sebuah object dan memperlakukannya sebagai handle dari tipe asal disebut sebagai upcasting karena urutan dari cabang-cabang inheritance digambarkan class asal terletak yang paling atas.
Kita juga akan menemui sebuah masalah seperti yang tertera dari kode berikut ini:
//: Music.java
// Inheritance & upcasting
package c07;
 
class Note {
  private int value;
  private Note(int val) { value = val; }
  public static final Note
    middleC = new Note(0), 
    cSharp = new Note(1),
    cFlat = new Note(2);
} // Etc.
 
class Instrument {
  public void play(Note n) {
    System.out.println(\"Instrument.play()\");
  }
}
 
// Wind objects are instruments
// because they have the same interface:
class Wind extends Instrument {
  // Redefine interface method:
  public void play(Note n) {
    System.out.println(\"Wind.play()\");
  }
}
 
public class Music {
  public static void tune(Instrument i) {
    // ...
    i.play(Note.middleC);
  }
  public static void main(String[] args) {
    Wind flute = new Wind();
    tune(flute); // Upcasting
  }
} ///:~
Metode diatas Music.tune() menerima sebuah handle Instrument, tetapi juga segala sesuatunya yang diturunkan dari Instrument. Didalam main(), kita dapat melihat semua ini terjadi sebagai sebuah handle Wind dilewatkan ke tune(), dengan tanpa cast sama sekali. Ini semua masih dapat diterima, interface dari Instrument harus muncul didalam Wind, karena Wind diturunkkan dari Instrument. Upcasting dari Wind ke Instrument bisa membuat �narrow� pada interface tersebut, tapi semua ini tidak dapat mengurangi interface keseluruhan dari Instrument.
Program berikut ini mungkin akan tampak aneh. Mengapa kita secara sengaja melupakan tipe dari sebuah object ? Ini semua dapat terjadi bila kita melakukan upcast, dan menjadikannya kelihatan seperti kalau tune() secara langsung mengambil handle dari Wind sebagai sebuah argumen. Ini semua membuat sesuatu yang mendasar : Kalau kita melakukannya, kita harus menuliskan tune() yang baru untuk setiap Instrument didalam system kita. Anggap saja kita mengikuti alasan ini dan menambahkan instrument Stringed dan Brass :
//: Music2.java 
// Overloading instead of upcasting
 
class Note2 {
  private int value;
  private Note2(int val) { value = val; }
  public static final Note2
    middleC = new Note2(0), 
    cSharp = new Note2(1),
    cFlat = new Note2(2);
} // Etc.
 
class Instrument2 {
  public void play(Note2 n) {
    System.out.println(\"Instrument2.play()\");
  }
}
 
class Wind2 extends Instrument2 {
  public void play(Note2 n) {
    System.out.println(\"Wind2.play()\");
  }
}
 
class Stringed2 extends Instrument2 {
  public void play(Note2 n) {
    System.out.println(\"Stringed2.play()\");
  }
}
 
class Brass2 extends Instrument2 {
  public void play(Note2 n) {
    System.out.println(\"Brass2.play()\");
  }
}
 
public class Music2 {
  public static void tune(Wind2 i) {
    i.play(Note2.middleC);
  }
  public static void tune(Stringed2 i) {
    i.play(Note2.middleC);
  }
  public static void tune(Brass2 i) {
    i.play(Note2.middleC);
  }
  public static void main(String[] args) {
    Wind2 flute = new Wind2();
    Stringed2 violin = new Stringed2();
    Brass2 frenchHorn = new Brass2();
    tune(flute); // No upcasting
    tune(violin);
    tune(frenchHorn);
  }
} ///:~
Kode diatas dapat dijalankan, tetapi disana ada kekurangan terbesar. Kita harus menuliskan metoda tipe yang spesifik untuk setiap class Instrument2 yang baru kita tambahkan. Ini semua berarti makin banyak kode yang akan kita tulis, tetapi juga berarti kalau kita ingin menambahkan sebuah metoda baru seperti tune() atau sebuah tipe baru dari Instrument, kita mendapatkan kalau perkerjaan kita makin banyak. Dengan menambahkan fakta bahwa kompiler tidak akan memberikan pesan-pesan kesalahan kalau kita lupa meng overload salah satu dari metoda-metoda kita dan seluruh proses pekerjaan dengan tipe menjadi tidak dapat ditangani.
Bukankah dapat menjadi lebih menyenangkan kalau kita hanya menuliskan satu metoda saja yang dapat mengambil class asal sebagai argumennya, dan bukan dari semua class-class turunannya. Itulah memang lebih memudahkan bila kita melupakan adanya class-class turunan, dan menuliskan kode yang hanya berkomunikasi dengan class asal?
Itulah apa yang disediakan oleh polymorphism. Walau bagaimanapun kebanyakan programmer (yang berasal dari latar belakang prosedural) mempunyai sedikit kesulitan untuk beradaptasi dengan polymorphism.
Kesimpulan
Dengan polymorphism pekerjaan seorang programmer dapat dimudahkan dengan menuliskan kode yang lebih sedikit. Untuk mengakses class-class turunan tidak dibutuhkan penulisan kode yang berlainan.

Sabtu, 12 Mei 2012

Inheritance dalam Java

Salah satu konsep dasar dari pemrograman berbasis objek pada java adalah Inheritance, berikut ini saya akan memberikan sedikit gambaran tentang inheritance.
Pada dasarnya, kita melakukan inheritance(pewarisan) untuk membuat suatu class baru(class turunan/subclass) yang masih memiliki sifat atau spesifikasi dari superclass.
Di dalam Java untuk mendeklarasikan suatu class sebagai subclass dilakukan dengan cara menambahkan kata kunci extends setelah deklarasi nama class, kemudian diikuti dengan nama parent class-nya. Kata kunci extends tersebut memberitahu kompiler Java bahwa kita ingin melakukan perluasan class.
public class Mamalia {
void KelasMamalia () {
.....
}}
class Paus extends Mamalia {
void TampilkanPaus () {
.....
}}

Pada saat class Paus menurunkan atau memperluas (extend) class Mamalia, maka ia mewarisi data member yang dipunyai oleh class Mamalia. Dengan demikian, class Paus mempunyai data member yang diwarisi oleh Mamalia (behaviournya), ditambah dengan data member yang ia punyai (tempat hidup,dsb).

Beberapa aturan tentang pewarisan(inheritance) yang perlu diperhatikan :
1. Java hanya memperkenankan adanya single inheritance. Konsep single inheritance hanya memperbolehkan suatu sublass mempunyai satu parent class. Dengan konsep single inheritance ini, masalah pewarisan akan dapat diamati dengan mudah.

2. Subclass juga merupakan class biasa, maka kita tetap dapat melakukan pewarisan pada subclass ini. Misal : class B merupakan subclass dari class A, kita dapat membuat class baru yang diturunkan dari class B sehingga class baru tersebut akan memiliki apa yang dimiliki oleh class A dan class B.

3. Suatu parent class dapat tidak mewariskan sebagian member-nya kepada subclass-nya. Sejauh mana suatu member dapat diwariskan ke class lain, ataupun suatu member dapat diakses dari class lain, sangat berhubungan dengan access control (kontrol pengaksesan). Di dalam java, kontrol pengaksesan dapat digambarkan dalam tabel berikut ini:




Saya akan memberikan contoh gambaran Inherit beserta programnya, sebelum itu lihat bagan berikut ini:



Di sini dapat kita lihat dengan jelas penurunan sifat dari kelas parent(super class), kepada kelas childnya (sub class.)

Kita lihat dalam coding programnya:
import java.io.*;
public class Mamalia {
void KelasMamalia () {
System.out.println("Ciri umum mamalia adalah bernapas dengan paru-paru, " +
"berkembang biak dengan cara beranak");
}}

class Paus extends Mamalia {
String x = "Ikan Paus";
void TampilkanPaus () {
System.out.println("dan Mamalia yang Anda pilih adalah "+ x );
System.out.println("Mamalia ini berada di laut");
System.out.println("Paus termasuk jenis mamalia terbesar");
}}

class Cheetah extends Mamalia {
String x = "Cheetah";
void TampilkanCheetah () {
System.out.println("dan Mamalia yang Anda pilih adalah "+ x );
System.out.println("Mamalia ini berada di darat");
System.out.println("Cheetah termasuk mamalia pelari tercepat di darat");
}}

class Sapi extends Mamalia {
String x = "Sapi";
void TampilkanSapi () {
System.out.println("dan Mamalia yang Anda pilih adalah "+ x );
System.out.println("Mamalia ini berada di darat");
System.out.println("Sapi termasuk jenis mamalia pemamahbiak");
}}

class Turunan {
public static void main(String[] args) throws IOException{
String sInput = null ;
System.out.println("____JENIS MAMALIA____");
System.out.println("[1]. IKAN PAUS");
System.out.println("[2]. CHEETAH");
System.out.println("[3]. SAPI");
System.out.print("Masukkan pilihan [1..3] :");
Mamalia generalx = new Mamalia();
Paus turunan1 = new Paus();
Cheetah turunan2 = new Cheetah();
Sapi turunan3 = new Sapi ();
Sapi subxc = new Sapi();
InputStreamReader inputan = new InputStreamReader(System.in);
BufferedReader jm = new BufferedReader(inputan);
sInput = jm.readLine();
int i = Integer.parseInt(sInput);
switch (i) {
case 1 :
generalx.KelasMamalia ();
turunan1.TampilkanPaus ();break;
case 2 :
generalx.KelasMamalia ();
turunan2.TampilkanCheetah ();break;
case 3 :
generalx.KelasMamalia ();
turunan3.TampilkanSapi ();break;
default:
System.out.println("Pilihan yang Anda masukkan salah!!");break;
}
}
}

 
[javainherit2.JPG]
compile coding programnya kemudian jalankan maka anda akan melihat  
Inheritance dari parent classnya..selamat mencoba..
[javainherit3.JPG]